Membuat hunian dengan konsep menyatu dengan alam semakin digemari oleh masyarakat. Pasalnya, desain rumah ini menghadirkan kesan nyaman, elegan, sejuk, dan menenangkan. Mewujudkan tempat tinggal seperti ini pun tak terlalu sulit—salah satunya adalah memakai batu alam untuk rumah. Material ini memberikan kesan natural dan pengaplikasiannya relatif simpel. Anda pun dapat menggunakannya baik untuk keperluan estetika interior maupun eksterior.
Kendati demikian, pengaplikasian batu alam untuk membuat rumah lebih menyatu dengan alam juga perlu memperhatikan beberapa hal. Selain mengetahui macam-macam batu alam, Anda butuh mengetahui pula tip khusus seperti berikut ini.
Baca juga: Bata Hebel dan Bata Merah, Mana yang Lebih Kuat?
Kenali Sifat Batu Alam
Sebelum buru-buru memilih macam batu alam untuk renovasi rumah, kenali dulu sifat batu alam dan peruntukannya. Adapun berdasarkan sifatnya, batu alam dibedakan menjadi dua jenis yakni solid dan nonsolid.
Batu alam solid merupakan batu alam yang tidak memiliki pori-pori sehingga tidak akan menyerap air. Keunggulannya, tentu saja, batu ini tidak mudah berlumut sebab tak adanya ruang bagi air maupun udara untuk masuk. Sementara itu, batu alam nonsolid memiliki karakter yang berpori-pori, lembut, dan mudah dibentuk. Hanya saja, sifat porositas menyebabkan jenis batu ini jadi lebih rentan terhadap lumut.
Batu alam solid lebih banyak digunakan untuk eksterior, sedangkan batu alam nonsolid lebih banyak digunakan untuk interior. Namun bila Anda ingin menggunakan batu alam nonsolid untuk keperluan eksterior, tidak menjadi masalah asal telaten dalam merawatnya.
Baca juga: Apakah Anda Memakai Jenis Besi yang Tepat Pada Rumah Anda?
Sesuaikan dengan Karakter Rumah
Batu alam mempunyai kesan yang kuat dan memengaruhi karakter dari sebuah rumah. Oleh karena itu, Anda harus menyesuaikan batu yang akan dipilih dengan gaya bangunan saat akan melakukan pembangunan baru maupun renovasi rumah.
Seperti contoh, arsitektur Mediteranian atau Eropa klasik akan sangat cocok jika dipadankan dengan jenis batu alam yang elegan, kokoh, dan semiformal seperti paras jogja dan palimanan. Sebaliknya, arsitektur tradisional modern akan lebih berpadu dengan jenis batu alam dengan pola acak seperti candi belah, batu kali belah, dan bronjol pelabuhan.
Baca juga: 9 Karakteristik yang Harus Ada Pada Rumah Minimalis
Perhatikan Bahan yang Digunakan
Di samping bebatuannya, Anda juga perlu memperhitungkan bahan-bahan pendukung lainnya seperti adonan semen, bahan coating, dan ornamen.
Adonan semen untuk batu alam umumnya dibuat khusus agar batu tidak gampang terlepas dari bidangnya. Tak lupa, pengaplikasian adonan juga memerlukan teknik tersendiri.
Bahan coating digunakan untuk melapisi permukaan batu agar memberikan impresi yang lebih kuat serta sebagai salah satu bentuk perawatan. Anda bisa memilih jenis coating yang memberi hasil akhir doff atau glossy sesuai selera.
Baca juga: Ini Dia Cara Kreatif Menggunakan Area Void Rumah
Kalkulasikan Anggaran
Bagaimanapun, membuat rumah jadi lebih apik memerlukan biaya. Batu alam mempunyai harga yang berbeda-beda dan lazimnya dijual dengan satuan per meter persegi. Namun mengingat pemasangan batu alam juga memerlukan keterampilan khusus, maka biaya yang perlu Anda keluarkan jadi lebih besar pula.
Dibandingkan batu nonsolid, batu solid mempunyai harga jual yang lebih tinggi. Oleh karena itu, cermatlah dalam melakukan desain rumah baik dari segi teknis hingga bujet agar hasilnya optimal dan memuaskan.
Baca juga: Cara menentukan budget bangun rumah sendiri
Penggunaan batu alam adalah opsi mudah untuk menghadirkan nuansa rumah yang lebih menyatu dengan alam. Kendati demikian, Anda perlu cermat dalam melakukan perencanaannya—termasuk perawatan yang perlu dilakukan nantinya. Agar tak salah langkah, konsultasikan rencana Anda dengan Cipta Kreasi dengan klik tombol berikut ini. Kami dengan senang hati membantu Anda mewujudkan tempat tinggal idaman.