Kayu adalah salah satu jenis material konstruksi yang telah digunakan sejak lama. Penggunaan material kayu juga cukup beragam, termasuk di antaranya adalah untuk pembuatan kusen, rangka atap, rangka plafon, dan lain sebagainya. Di pasaran, Anda dapat menemukan berbagai jenis material kayu untuk konstruksi rumah. Setiap jenis material kayu punya karakteristik tersendiri. Agar Anda bisa memperoleh manfaat yang maksimal, Anda perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan kayu yang akan Anda pakai.
Karakteristik Berbagai Jenis Kayu untuk Material Rumah
Dari sekian banyak material kayu, terdapat 7 jenis bahan yang sangat sering dipilih untuk proses pembuatan rumah, yaitu:
#1. Kayu Kamper
Kayu Kamper (Cinnamomum camphora) adalah produk kayu yang cukup populer di Indonesia. Pohon bertekstur agak kasar ini mempunyai pola serat kayu lurus atau bergelombang, mempunyari ciri khas aroma kamper, dan banyak dijumpai di wilayah Kalimantan.
Kelebihan Kayu Kamper
Penggunaan kayu kamper di Indonesia sangat populer karena lebih mudah didapatkan dan harganya yang relatif lebih murah dibandingkan kayu lain. Kayu kamper juga memiliki bobot yang ringan, sehingga sangat cocok untuk ditempatkan sebagai rangka atap atau plafon.
Kekurangan Kayu Kamper
Saat menggunakan kayu kamper, Anda pastikan penempatannya tidak di tempat terbuka yang terekspos panas atau hujan. Kalau Anda menempatkannya di area yang lembap, kayu kamper hanya mampu bertahan kurang lebih 3 tahun. Tak hanya itu, kamper juga punya tingkat ketahanan rendah terhadap serangan rayap.
Baca juga: Wajib Tahu! Inilah Kelebihan Furnitur Kayu yang Tidak Banyak Diketahui
#2. Kayu Bengkirai
Bengkirai adalah salah satu kayu premium yang menawarkan tingkat kekuatan lebih baik dibandingkan kayu kamper. Kemampuannya dalam menahan beban sangat baik, baik dalam posisi searah ataupun tegak lurus dengan serat kayu. Jenis kayu ini sering digunakan untuk pembuatan kusen, decking, pagar, bantalan rel kereta, dan dinding kayu.
Kelebihan Kayu Bengkirai
Kelebihan utama dari kayu bengkirai adalah tingkat ketahanannya yang tinggi terhadap cuaca. Anda dapat menempatkannya di area outdoor ataupun indoor. Ketika ditempatkan di area yang lembap, ketahanannya bisa mencapai 8 tahun. Daya tahannya pun bisa semakin kuat kalau digunakan di dalam ruangan. Selain itu, kayu bengkirai juga termasuk kayu yang tahan terhadap serangan rayap.
Kekurangan Kayu Bengkirai
Meski punya tingkat ketahanan tinggi, bengkirai tak terlalu cocok kalau digunakan untuk material interior. Alasannya, selain memiliki permukaan serat yang cukup kasar, bengkirai juga kerap memiliki retak rambut pada permukaannya dan disertai adanya pinhole.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Plitur dan Pernis Kayu
#3. Kayu Merbau
Material kayu bangunan selanjutnya adalah kayu merbau yang banyak dijumpai di daerah Papua. Seperti halnya kayu bengkirai, merbau termasuk sebagai kayu premium yang punya kemampuan menahan beban sangat baik.
Kelebihan Kayu Merbau
Merbau mampu menahan beban dengan baik di lingkungan dalam rumah ataupun luar rumah. Selain itu, merbau juga punya tingkat ketahanan tinggi terhadap serangan jamur, serangga, dan rayap.
Kekurangan Kayu Merbau
Berkat daya tahannya yang tinggi, merbau memang sering digunakan sebagai alternatif pengganti kayu jati. Meski begitu, kayu ini punya kelemahan berupa harganya yang sangat mahal. Selain itu, karena teksturnya yang sangat keras, proses pengerjaan kayu merbau juga sangat sulit.
Selain tiga material kayu tersebut, masih banyak jenis kayu untuk konstruksi rumah lainnya. Beberapa di antaranya adalah kayu mahoni, kayu meranti, kayu kelapa, ataupun kayu ulin. Anda dapat memilih untuk melakukan kombinasi penggunaan berbagai jenis kayu dengan memperhatikan pemakaiannya.
Untuk bisa memperoleh kombinasi pemakaian kayu yang tepat dan sekaligus pengerjaan yang bagus, pastikan Anda menggunakan jasa konstruksi berkualitas. Solusinya bisa Anda dapatkan dengan memanfaatkan layanan dari Cipta Kreasi. Klik tombol dibawah ini untuk mendapatkan konsultasi gratis dengan tim Cipta Kreasi.