Lebih Baik Tukang Borongan atau Tukang Harian?

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on linkedin
Share on email

Tukang borongan dan tukang harian merupakan pekerja yang kerap terlibat dalam pembangunan atau renovasi rumah. Mereka hadir sebagai eksekutor lapangan hasil rancangan arsitek dengan pengawasan ketat kontraktor. Mereka akan bekerja sesuai instruksi kontraktor di lapangan sampai detail pekerjaan terkecil. Namun, kedua tipe pekerja lapangan tersebut punya karakteristik berbeda. Maka, Anda perlu mengetahui bagaimana sistem kerja tenaga borongan atau tukang harian sebelum memutuskan untuk mempekerjakan mereka.

Pekerja Sistem Borongan

Image by annawaldl from Pixabay

Sebagian kalangan berpandangan bahwa sistem borongan lebih praktis jika memakai tukang sekaligus pembelian material. Dengan kata lain, Anda tahu beres saja karena semua urusan pembangunan mulai dari pembelian material, penyediaan tenaga, sampai durasi pengerjaan sudah tertangani. Namun, sebagian lainnya memilih terpisah, cukup borong tenaga pekerja saja.

Keuntungan mengandalkan pekerja borongan adalah Anda cukup mempercayakan segala urusan pertukangan pada orang tersebut. Tukang borongan biasanya mampu menggarap semua pekerjaan bangunan. Dengan keterampilan di segala hal tersebut, Anda cukup butuh beberapa tenaga yang bisa mengerjakan lantai, mengecat tembok, hingga finishing keramik tanpa perlu cari orang lagi.

Rata-rata pekerja borongan terbiasa menyelesaikan pekerjaan mereka lebih cepat. Anda pun tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk membayar mereka karena jasa borongan dihitung berdasarkan luas bangunan yang digarap (per meter persegi).

Sayangnya, karena mereka terpaku pada kecepatan menuntaskan pekerjaan, tak jarang pekerja borongan justru mengabaikan kualitas. Bagi mereka, semakin banyak pekerjaan yang selesai lebih cepat, semakin baik. Akibatnya, kualitas hasil kerja mereka cenderung tidak sebagus tukang harian.

Akan tetapi, Anda tetap bisa mengandalkan pekerja borongan untuk pengerjaan tugas berikut, seperti pekerjaan fondasi rumah, pemasangan besi dan pasangan dinding (baik berupa batako, bata ringan, maupun bata), pemasangan instalasi listrik dan pipa, pemasangan kusen pintu dan jendela, pengecatan dan waterproofing, serta pembongkaran dan pembersihan.

Satu lagi, pastikan Anda benar-benar memilih pemborong yang berkomitmen tinggi dan mau mengutamakan kualitas kerja. Sering-seringlah datang ke proyek rumah sehingga Anda dapat mengecek sendiri bagaimana pekerjaan mereka.

Pekerja Sistem Harian

Image by David Mark from Pixabay

Berlawanan dengan pekerja borongan, hasil kerja tukang harian cenderung lebih rapi. Mereka dibayar per hari kerja sehingga termotivasi untuk mengerjakan setiap bagian proyek bangunan secara cermat, detail, dan rapi.

Plus, tukang harian dikenal punya spesialisasi, seperti tukang khusus lantai parket, pengerjaan keramik, plafon, atau plesteran. Otomatis mereka bisa memasang tarif berbeda sesuai keahlian yang dipunyai. Bayaran jasa tenaga harian yang terampil mengoperasikan alat berat jelas lebih tinggi daripada tenaga harian biasa yang hanya bisa menguruk tanah secara manual.

Faktor tersebut jadi salah satu penyebab mengapa pemakaian tenaga harian relatif lebih mahal daripada tenaga borongan. Ditambah dengan banyaknya cerita soal tukang yang sengaja memperlambat ritme kerja demi mengantongi uang lebih banyak dari pengguna jasa. Ketika hal tersebut terjadi di lapangan, Anda pun harus siap mengeluarkan biaya lebih banyak, bukan?

Anda dapat menyiasatinya dengan membuat kesepakatan kerja yang jelas sejak awal, terutama terkait batas waktu pengerjaan. Hitung rentang waktu pengerjaan tersebut sesuai dengan beban kerja yang memang ditanggung tukang harian. Dengan begitu, mereka juga terdorong untuk bekerja menepati tenggat waktu tanpa mengesampingkan kualitas hasil.

Lagi pula ada beberapa pekerjaan yang memang lebih aman jika digarap oleh tukang harian. Sebut saja, pekerjaan penentuan sikuan serta level bangunan alias bowplank. Walau tergolong tugas ringan, tetap butuh keahlian khusus supaya hasilnya rapi.

Demikian juga untuk melakukan pekerjaan atap. Pekerjaan ringan ini lebih murah saat dipercayakan kepada tukang harian karena perhitungan pekerjaan berdasarkan durasi kerja tukang, bukan luas atap. Hal serupa berlaku pula untuk pekerjaan plesteran dan acian. Pastikan Anda memberi target spesifik terkait penyelesaian plester ya.

Sementara, pemasangan keramik juga sebaiknya dibebankan kepada tukang harian. Pekerjaan ini butuh ketelitian dan kecermatan ekstra sehingga tidak bisa diburu-buru. Sama seperti pekerjaan atap, perhitungan didasarkan pada lama pengerjaan bukan luas per meter persegi. Jadi, beban biaya pun lebih murah.

Baca juga: Jangan Salah Pilih! Ini 7 Tips Jitu dalam Memilih Kontraktor Rumah Terbaik

Anda sudah tahu kelebihan dan kekurangan tukang borongan serta tukang harian. Keduanya dapat berperan maksimal jika Anda cermat mengalokasikan pekerjaan sesuai keahlian mereka.

Agar lebih praktis, percayakan saja proyek bangun rumah atau renovasi rumah pada kontraktor andalan seperti Cipta Kreasi. Cukup klik tombol di bawah ini, Anda bisa langsung konsultasi gratis proyek hunian idaman dengan tim kami!

Siap membangun rumah impian anda & keluarga bersama Cipta Kreasi?

Jangan sampai salah ambil keputusan!

Dapatkan penjelasan lengkap seputar proses membangun rumah dengan download eBook “10 Hal yang Harus Saya Ketahui Sebelum Membangun Rumah”

Jangan sampai salah ambil keputusan!

Dapatkan penjelasan lengkap seputar proses membangun rumah dengan download eBook “10 Hal yang Harus Saya Ketahui Sebelum Membangun Rumah”

Jangan sampai salah ambil keputusan!

Dapatkan penjelasan lengkap seputar proses membangun rumah dengan download eBook “10 Hal yang Harus Saya Ketahui Sebelum Membangun Rumah”

Rekomendasi Artikel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Yuk Konsultasi Gratis!