5 Jenis dan Fungsi Semen: Mana yang Cocok untuk Rumah Anda?

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on linkedin
Share on email

Bagi orang awam, semua semen terlihat sama. Padahal, ada banyak tipe semen yang dijual di pasaran dan setiap tahapan bangun rumah bisa membutuhkan jenis dan fungsi semen yang berbeda.

Material berwujud serbuk ini bersifat hidrolis lantaran semen akan mengeras saat dicampur larutan asam maupun air. Komposisi semen umumnya mengandung sekitar 70% hingga 95% terak semen, sekitar 5% gipsum beserta material lainnya. Terak semen didapat dari pengolahan batu kapur yang melalui proses pembakaran, pasir besi, tanah liat, atau pasir silika. Untuk bahan tambahan sebagai campuran, dapat menggunakan bahan seperti abu terbang dan pozzolan.

Jenis semen yang dipakai kontraktor saat membangun rumah pun berbeda dengan jenis yang dipakai dalam pembangunan proyek infrastruktur berskala besar. Perbedaan kandungan material, fungsi, dan jenis ini membuat harga semen per sak bervariasi. Penasaran apa saja 5 jenis semen yang kerap digunakan dalam pembangunan hunian? Ini dia daftarnya!

1.     Semen Portland dan variannya

Ketika berkunjung ke toko bahan bangunan, jenis semen inilah yang paling sering Anda temukan. Semen Portland mempunyai ciri berupa bubuk abu-abu kebiruan. Fungsi utama semen jenis ini dapat digunakan pada pembangunan umum, seperti rumah dan bangunan tinggi.

Bahan dasar batu kapur atau gamping diolah dengan suhu tinggi untuk menghasilkan tekstur bubuk semen berkualitas. Di pasaran terdapat berbagai varian semen Portland dari tipe 1 hingga tipe 5. Namun, untuk membangun rumah Anda cukup melirik Portland tipe 1 dan tipe 2.

Tipe 1 cocok dipakai jika Anda hendak membangun di lokasi yang jauh dari pantai dan lahan yang punya kadar sulfat rendah, seperti perkotaan. Sementara, tipe 2 dapat dijadikan bahan campuran material bangunan yang berlokasi di tanah rawa maupun pesisir pantai. Kedua tipe tersebut memiliki perbedaan dalam ketahanan terhadap kadar asam sulfat dari air dan tanah lahan tempat bangunan hendak didirikan.

2.     Semen campur

Semen campur mempunyai dua varian, yaitu Portland Composite Cement (PCC) dan Portland Pozzolan Cement (PPC). Perbedaan kedua jenis itu terletak pada penambahan bahan pencampur semen. PCC biasa memakai bahan tambahan berupa gipsum dan beberapa jenis bahan non organik. Sementara, PPC mengandalkan pozzolan dan gipsum usai penggilingan terak.

PCC kerap dipakai untuk mengikat campuran konstruksi beton umum, beton pracetak, beton pratekan, pasangan batu bata, plesteran, paving block, dan acian. PPC umum digunakan sebagai salah satu material campuran konstruksi beton massa, konstruksi yang berada di tanah berawa dan tepi pantai, dan plesteran.

3.     Super Masonry Cement atau SMC

99.co

Butuh semen untuk membuat elemen konstruksi bangunan? SMC jadi pilihan teratas karena termasuk semen paling kuat yang dapat digunakan saat membangunmaupun renovasi rumah. Anda bisa memakai SMC untuk membuat paving block, tegel, hollow brick, hingga dijadikan bahan baku genteng beton di rumah.

Baca juga: Panduan Campuran Semen untuk Setiap Bagian Rumah

4.     Semen mortar atau semen putih

Begitu tahapan bangun rumah sudah mencapai 90%, berarti Anda memasuki tahapan finishing. Biasanya kontraktor akan membeli semen mortar atau semen putih untuk menyelesaikan seluruh ruangan dalam rumah.

Semen ini berfungsi melapisi sambungan keramik, acian, maupun keperluan dekorasi. Daya rekat tinggi dan mampu menciptakan permukaan acian halus jadi alasan mengapa semen ini kerap dipakai saat proses finishing.

5.     Semen yang tahan terhadap bakteri atau antibakteri

Semen ini diperoleh dari percampuran semen Portland dan bahan bersifat antibakteri. Kegunaan semen antibakteri tak lain demi mencegah pertumbuhan bakteri pada suatu konstruksi bangunan. Artinya, bangunan tersebut memiliki bagian yang perlu memiliki ketahanan tinggi terhadap bakteri dalam jangka panjang.

Saat melaksanakan proyek bangunan rumah, Anda bisa membeli semen jenis ini untuk membangun kolam ikan, kolam renang, maupun lantai ruangan yang berfungsi sebagai tempat pengolahan usaha makanan. Ketiga contoh area itu memang cenderung lembap dan terendam air dalam waktu lama. Pemakaian semen antibakteri akan memberi perlindungan ekstra untuk area-area tersebut.

Demikian 5 tipe semen yang bisa Anda pakai untuk bangun rumah maupun renovasi rumah. Jika Anda masih bingung memilih mana jenis semen paling tepat, percayakan saja urusan tersebut pada arsitek dan kontraktor dari Cipta Kreasi. Silakan klik tombol di bawah ini untuk memperoleh konsultasi gratis dengan tim kami!

Siap membangun rumah impian anda & keluarga bersama Cipta Kreasi?

Jangan sampai salah ambil keputusan!

Dapatkan penjelasan lengkap seputar proses membangun rumah dengan download eBook “10 Hal yang Harus Saya Ketahui Sebelum Membangun Rumah”

Jangan sampai salah ambil keputusan!

Dapatkan penjelasan lengkap seputar proses membangun rumah dengan download eBook “10 Hal yang Harus Saya Ketahui Sebelum Membangun Rumah”

Jangan sampai salah ambil keputusan!

Dapatkan penjelasan lengkap seputar proses membangun rumah dengan download eBook “10 Hal yang Harus Saya Ketahui Sebelum Membangun Rumah”

Rekomendasi Artikel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Yuk Konsultasi Gratis!