Kenapa Bangun Rumah Tanpa Kontraktor akan Berakibat Buruk Bagi Anda

Membeli atau membangun rumah merupakan salah satu keputusan terpenting dalam hidup. Oleh karena itu Anda perlu merencanakannya sematang mungkin, apalagi ini berkaitan dengan keuangan pribadi/keluarga. Nah, karena alasan berhemat inilah sebagian orang memutuskan untuk bangun rumah tanpa kontraktor maupun arsitek.

Tapi, sebelum mengambil keputusan, pahami dulu risiko-risiko bangun rumah tanpa kontraktor berikut ini:

Bangun Rumah Tanpa Kontraktor akan Memakan Dana Lebih Besar

Membangun rumah tanpa melibatkan bantuan profesional (arsitek maupun kontraktor) kemungkinan akan membuat pengeluaran membengkak. Ini karena Anda tidak punya konsep jelas mengenai struktur dan desain bangunan, material yang dibutuhkan, berapa jumlahnya, dan lain-lain.

Hal semacam ini tentu takkan terjadi jika Anda menggunakan jasa kontraktor. Segala kebutuhan pembangunan rumah akan dihitung serinci mungkin sesuai keinginan atau bujet Anda. Jadi keuangan pun bisa lebih terkontrol.

Pemakaian Material Berkualitas Rendah

Karena ketidaktahuan atau (lagi-lagi) alasan hemat, tuan rumah biasanya akan belanja material bangunan berkualitas rendah. Padahal ini justru akan merugikan Anda sendiri, lho. Ya, bahan bangunan yang kurang bermutu tentu akan memengaruhi struktur dan ketahanan sebuah rumah.

Berbeda jika pembangunan rumah ditangani kontraktor. Selain sudah berpengalaman memilih material berkualitas, mereka juga umumnya mempunyai kenalan distributor bahan bangunan. Bahkan jika Anda meminta material khusus yang susah didapat, kontraktor siap menyediakannya untuk Anda. Sudah berkualitas, murah pula!

Baca juga: Tembok Rumah Retak Hanya dalam 1 Tahun? Ternyata ini Alasannya

Rumah Kurang Ideal dan Berkarakter

Boleh saja Anda meniru desain rumah idaman di internet secara keseluruhan, tapi bagaimana dengan aplikasinya? Tanpa sentuhan tangan seorang arsitek, rumah Anda hanya akan terlihat cantik, tapi kurang ideal dan berkarakter.

Ya, seorang arsitek mengerti betul bagaimana membangun rumah agar tidak cuma kelihatan indah, tapi juga ideal dan sehat. Dari pemilihan material, penataan ruang, pemasangan jendela/pintu, ventilasi, dsb semua dikonsep dan dikerjakan sebaik dan seefisien mungkin. Hasilnya, rumah pun terasa nyaman ditinggali.

Pembangunan Rumah Tanpa Kontraktor Biasanya Tidak Tepat Waktu

Risiko lain dari membangun rumah sendiri adalah waktu yang tidak tertarget. Ini akibat perencanaan yang kurang matang. Ingat, mendirikan rumah sangat menguras pikiran dan dana. Jika di tengah jalan bujet Anda habis, tentu saja proses pengerjaan akan terhenti. Akibatnya, rumah tak kunjung selesai.

Lain cerita jika Anda memakai jasa kontraktor. Mereka akan membuat timeline jelas mengenai proyek pembangunan rumah Anda—kapan dimulai dan perkiraan waktu selesainya. Rumah pun lebih cepat ditempati.

Baca juga: Tidak Ingin Pakai Jasa Kontraktor Rumah? Ketahui Dulu Resikonya

Proses Pembangunan Tidak Terpantau

Meski Anda tidak ikut bekerja langsung, proses pembangunan rumah mesti dipantau setiap hari guna memastikan keinginan Anda terealisasi. Masalahnya, bagaimana kalau Anda juga punya pekerjaan utama yang tak bisa ditinggal? Dilematis, bukan?

Kondisi semacam ini tentu takkan terjadi jika Anda bangun rumah dengan menyewa jasa arsitek atau kontraktor. Sebagai tuan rumah, Anda pun tak perlu repot-repot memantau proyek dan pekerja di lapangan karena semua sudah ditangani oleh kontraktor. Anda cukup terima laporan secara berkala.

Baca juga: 5 pertanyaan yang wajib anda tanyakan sebelum membangun rumah

Berdasarkan pertimbangan risiko di atas, Anda tentu sudah mengerti bahwa proses pembangunan rumah akan lebih efisien jika menggunakan jasa arsitek/kontraktor. Dengan begitu, hasil yang didapat pun sepadan dengan dana yang dikeluarkan.

Bagaimana, siap memulai renovasi atau pembangunan rumah idaman sekarang? Klik tombol dibawah ini dan dapatkan konsultasi gratis dengan tim kami!